KhulafaurRasyidin adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali radhiyallahu 'anhum. Hukum - hukum yang bersumber dari mereka itu lebih pantas untuk diikuti daripada yang bersumber dari selain mereka, karena keunggulan ilmu mereka tentang Sunnah dan sikap wara' (hati-hati) mereka dalam beragama. 5. Sesungguhnya titik cela pada bid'ah itu
Jakarta Khulafaur Rasyidin artinya para pengganti yang mendapatkan petunjuk, untuk menggantikan tugas- tugas Rasulullah SAW. Dalam menjalankan tugas dan kepemimpinannya, para Khulafaur Rasyidin selalu dan senantiasa meneladani kepemimpinan Rasulullah. Di antaranya memiliki sikap yang arif dan bijaksana, berilmu agama yang luas dan mendalam, serta berwibawa dan disiplin. Khulafaur Rasyidin artinya para pemimpin dalam Islam, di antaranya Sayyidina Abu Bakar as-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib. Para khulafaur rasyidin merupakan pemegang estafet kepemimpinan Islam untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah, dan mewakili nabi dalam mewujudkan keadilan, menyebarluaskan kebajikan dan kasih sayang, serta setiap ucapan dan perbuatannya tidak pernah menyimpang dari ajaran suci agama Islam. Khulafaur Rasyidin artinya para khalifah yang sangat arif bijaksana, serta menjadi pemimpin yang menggantikan tugas-tugas Rasulullah SAW, baik itu sebagai kepala negara, kepala pemerintahan dan pemimpin umat. Allah SWT berfirman dalam Qurโ€™an Surat Al-Ahzab ayat 40, yang artinya โ€œMuhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup paranabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.โ€ Berikut ini biografi singkat Khulafaur Rasyidin yang rangkum dari berbagai sumber, Senin 12/5/2022.Seni Terbangan, Perpaduan Seni Gurun Pasir dan Jawa yang Nyaris Punah Sinkretisme Budaya Islam-JawaMengenal Khulafaur Rasyidinilustrasi sholat. Rasyidin artinya para pemimpin yang menggantikan tugas- tugas Rasulullah SAW. Adapun para khalifah yang memimpin umat Islam ini hanya ada 4 orang, yang terdiri dari Abu Bakar, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan serta Ali bin Abi Thalib. Khulafaur Rasyidin berasal dari dua kata yakni Khulafaโ€™ danAr- Rasyidin. Khulafaโ€™ berarti jamaโ€™ dari khalifah yang memiliki arti โ€œpenggantiโ€œ. Sedangkan kata Ar-Rasyidin yaitu โ€œmendapat petunjuk.โ€ Khulafaur Rasyidin adalah para pengganti yang mendapatkan petunjuk, dan semua tugas kenabiannya tidak bisa digantikan. Allah SWT. berfirman dalam Qurโ€™an Surat Al-Ahzab ayat 40 Artinya โ€œMuhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seoranglaki-laki di antara kamu, tetapi dia adalah Rasulullah dan penutup paranabi. Dan adalah Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.โ€ Khulafaur Rasyidin adalah para khalifah yang sangat arif bijaksana. Mereka adalah keempat sahabat Nabi yang terpilih menjadi pemimpin kaummuslimin setelah Nabi Muhammad SAW wafat. Imam as-Suyuthi2015 Dalam menjalankan tugasnya, para Khulafaur Rasyidin senantiasa meneladani kepemimpinan Rasulullah, diantaranya memiliki sikap yang arif dan bijaksana, berwibawa dan disiplin, berilmu agama yang luas dan mendalam, serta berani bertindak dan berkemauan yang Bakar As-ShiddiqIlustrasi Islam, Al-Qu'ran. Sumber PixabayRasulullah setelah wafat, maka sahabatnya Abu Bakar yang sekaligus mertuanya ditunjuk oleh para sahabat sebagai penggantinya untuk memegang kendali umat Islam. Melansir dari laman Nu Online, Abu Bakar As-Shiddiq adalah salah satu khulafaur rasyidin pertama yang menjadi pimpinan umat Islam setelah Rasulullah. Abu Bakar As-Shiddiq adalah sosok yang santun, adil, penyayang, serta bijaksana dan merupakan perwakilan dari apa yang ia lihat dari Rasulullah dalam memimpin umat Islam. Hal ini yang membuat para sahabat sepakat untuk menunjuknya sebagai pimpinan umat Islam saat itu. Menurut Syekh Nawawi Banten, Abu Bakar menjadi pimpinan umat Islam selama dua tahun setengah. Setelah genap memimpin umat Islam selamat dua tahun setengah, Abu Bakar As-Shiddiq wafat di usia 63 tahun. Ia meninggalkan umat Islam pada malam Selasa tanggal 23 Jumadil Akhir, antara waktu Maghrib dan Isya, kemudian dimakamkan di Madinah berdekatan dengan makam bin KhattabIlustrasi Islam sumber PixabaySayyidina Umar merupakan satu-satunya sahabat yang dipilih, untuk melanjutkan perjuangan sahabat dekatnya itu. Memiliki sikap yang tegas dalam berdakwah, dan bijaksana dalam menyebarkan ajaran Islam, menjadi salah satu alasan di balik terpilihnya Umar untuk menjadi pimpinan kaum muslimin. Umar bin Khattab adalah salah satu khulafaur rasyidin kedua setelah sahabatnya Abu Bakar. Ketika menjadi pimpinan umat Islam selama sepuluh bulan dan lima hari, Umar mampu menyebarkan ajaran Islam dengan sangat luas sekalipun dengan tempo yang sangat singkat selama menjadi pemimpin. Sayyidina Umar wafat di usia 63 tahun, dan meninggalkan umat Islam pada hari Rabu tanggal 27 bulan Dzulhijah, setelah dibunuh oleh Abu Luโ€™luk al-Mughirah Fairuz, saat sedang melakukan shalat Subuh, kemudian dimakamkan di Madinah berdekatan dengan makam Rasulullah dan Abu Bakar. Utsman bin AffanIlustrasi salat, Muslim, Islam. Foto oleh Monstera dari PexelsKhulafaur Rasyidin artinya pemimpin yang ditunjuk ini, selanjutnya adalah Sayyidina Utsman bin Affan yang merupakan piminan umat Islam ketiga dalam sejarah khulafaur rasyidin setelah masa kepemiminan Sayyidina Umar. Dalam masa kepemimpinannya, kaum muslimin dipimpin selama dua belas tahun kurang dua belas hari, dan berhasil menaklukkan berbagai kerajaan-kerajaan yang menentang terhadap ajaran yang ia dakwahkan. Utsman bin Affan pada masa kepemimpinannya itu, telah berhasil menyebarkan ajaran Islam hingga kota Mesir. Tepat di masa keemasan pimpinannya itu, Utsman bin Affan pergi meninggalkan umat Islam di usia 88 tahun. Dirinya wafat karena dibunuh oleh penduduk Mesir dan orang-orang Khawarij setelah melaksanakan shalat Ashar, tepat pada hari Rabu tanggal 18 Dzulhijjah, kemudian dimakamkan di Makbarah Baqiโ€™ di Madinah. Ali bin Abi ThalibAda 5 perang besar dan bersejarah yang terjadi selama bulan Ramadan Liputan6/IstockKhulafaur Rasyidin artinya para pemimpin yang menggantikan tugas- tugas Rasulullah SAW, selanjutnya adalah Ali bin Abi Thalib. Melansir dari laman NU Online, salah satu hadits yang populer tentang kelebihan Sayyidina Ali dari sahabat yang lainnya adalah โ€œSaya Rasulullah adalah gudangnya ilmu, dan Ali adalah pintunya ilmu.โ€ Ali bin Abi Thalib menjadi sahabat pertama, yang masuk Islam dari kalangan anak kecil juga menjadi suami dari putri Rasulullah, Sayyidah Fatimah az-Zahra. Ali bin Abi Thalib masuk dalam kategori khulafaur rasyidin keempat setelah wafatnya Utsman bin Affan. Sebagai pemimpin, dirinya dipercaya untuk melanjutkan perjuangan Rasulullah dan para pimpinan Islam sebelumnya. Melalui masa kepemimpinannya, Ali bin Abi Thalib berhasil menyebarkan ajaran Islam melebihi jangkauan khulafaur rasyidin sebelumnya. Dalam menjalankan tugasnya, tidak hanya menyebarkan ajaran Islam, namun mensejahterakan rakyatnya, berlaku sangat adil dan bijaksana, sebagaimana pimpinan-pimpinan sebelumnya. Dalam masa kepemimpinan Ali bin Abi Thalib, dikenal dengan istilah masa tersulit jika dibanding dengan masa-masa sebelumnya. Sebab, pada masa itu terjadi perang saudara antara umat Islam pasca wafatnya Sayyidina Utsman. Namun pemimpin ini tetap memiliki sejarah yang luar biasa dalam mengatasi semua itu. Tepat di masa kepemimpinannya yang sudah mencapai 5 tahun, ia meninggalkan umat Islam setelah dibunuh oleh Abdurrahman bin Muljam di usia 65 tahun. * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Olehkarena itu, hendaklah kalian berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaur rasyidin yang mendapatkan petunjuk, gigitlah (genggamlah dengan kuat) dengan geraham. Hendaklah kalian menghindari perkara yang diada-adakan (dalam agama), karena semua perkara bid'ah adalah sesat." (HR. Ahmad, Abu Dawud, Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Hakim

Syaikh Abu Abdirrahman Yahya bin Ali Al-Hajuriy hafidzahullah Soal hadits โ€œWajib atas kalian untuk berpegang teguh pada sunnahku dan sunnah Khulafaur Rasyidin yang terbimbingโ€. Apakah arti โ€œSunnah Khulafaur Rasyidinโ€ apabila mereka mengikuti sunnah nabi Shallallahuโ€™alaihi wa aalihi Wasallam? Jawaban Arti hadits adalah bahwa diharuskan mengambil sunnah Rasulullah shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam, dan ini kewajiban bagi setiap muslim, dalam hal tersebut para Khulafaur Rasyidin, dan tidak diperbolehkan bagi seorangpun untuk meninggalkan sunnah Rasul-Nya.. Dan inilah arti sabdanya โ€œWajib atas kalian untuk berpegang teguh dengan sunnahkuโ€ yaitu sesuai dengan jalannya Khulafaur Rasyidin. Dan Hadits sebagai dalil akan wajibnya mengikuti sunnah Rasul-Nya Shallallahuโ€™alaihi wa alaa aalihi wasallam sebagaimana pemahaman salaf yang Khulafaur Rasyidin adalah pemimpin mereka. Dan sunnah dalam bahasa artinya jalan. Seorang penyair berkata ู…ู† ู…ุนุดุฑ ุณู†ุช ู„ู‡ู… ุขุจุงุคู‡ู… ูˆู„ูƒู„ ู‚ูˆู… ุณู†ุฉ ูˆุฅู…ุงู…ู‡ุง โ€œDari sekelompok orang yang telah di beri contoh oleh bapak-bapak mereka , dan setiap kaum mempunyai kebiasaan dan juga yang memimpinnyaโ€. Maka maksudnya adalah memahami Qurโ€™an dan Sunnah sebagaimana pemahaman mereka. Dahulu mereka jika berselisih, mereka kembali kepada dalil-dalil sebagai yang Allah azza wa jalla perintahkan. Allah berfirman ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ูˆูŽู…ูŽุง ุงุฎู’ุชูŽู„ูŽูู’ุชูู…ู’ ูููŠู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ููŽุญููƒู’ู…ูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุงู„ุดูˆุฑู‰ 10 โ€œDan apa yang kalian perselisihkan maka keputusannya kepada Allah.โ€ QS Asy-Syura 10 Dan taโ€™ala berfirman ูˆู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ๏ดฟููŽุฅูู†ู’ ุชูŽู†ูŽุงุฒูŽุนู’ุชูู…ู’ ูููŠ ุดูŽูŠู’ุกู ููŽุฑูุฏู‘ููˆู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ุฅูู†ู’ ูƒูู†ุชูู…ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู ุงู„ู†ุณุงุก59 โ€œDan jika kalian berpeda pendapat dalam suatu perkara, maka kembalikan lah kepada allah dan rasul, jika kalian beriman dengan allah dan hari akhirโ€. QS An-nisa 59; Dan Allah azza wa jalla berfirman ูˆู‚ุงู„ ุนุฒ ูˆุฌู„ ๏ดฟูˆูŽู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูู…ูุคู’ู…ูู†ู ูˆูŽู„ุง ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุฉู ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุถูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุฃูŽู…ู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู ุงู„ู’ุฎููŠูŽุฑูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑูู‡ูู…ู’๏ดพ [ุงู„ุฃุญุฒุงุจ36]ุŒ โ€œDan tidaklah pantas bagi seorang mukmin dan mukminah jika ada keputusan Allah dan Rasul-Nya, justru mempunyai pilihan keputusan mereka dari sendiriโ€. QS Al-Ahzab 36 Maka tidak diperbolehkan bagi seseorang agama Allah untuk dia memilih dan meninggalkan semau dia. Allah berfirman ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ๏ดฟููŽู„ุง ูˆูŽุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ู„ุง ูŠูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุญูŽูƒู‘ูู…ููˆูƒูŽ ูููŠู…ูŽุง ุดูŽุฌูŽุฑูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุซูู…ู‘ูŽ ู„ุง ูŠูŽุฌูุฏููˆุง ูููŠ ุฃูŽู†ููุณูู‡ูู…ู’ ุญูŽุฑูŽุฌู‹ุง ู…ูู…ู‘ูŽุง ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุชูŽ ูˆูŽูŠูุณูŽู„ู‘ูู…ููˆุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู…ู‹ุง๏ดพ ุงู„ู†ุณุงุก65 โ€œMaka tidak demi Rabb-mu, tidaklah mereka beriman sampai mereka menjadikanmu sebagai penengah dalam perselisihan mereka, kemudian mereka tidak mendapati keganjalan dalam diri mereka terhadap keputusan mu dan benar benar menerima.โ€ QS Annisa 65 ูุงู„ุณู†ุฉ ุฏูŠู† ูˆุงู„ุญุฌุฉ ู‡ูˆ ูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡ ูˆุณู†ุฉ ุฑุณูˆู„ู‡ุŒ ูˆู„ูŠุณ ู„ุฃุญุฏ ุณู†ุฉ ู…ุน ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุณู„ู…ุŒ ูˆุฅู„ุง ู„ูƒุงู† ุดุฑุนู‹ุง ุขุฎุฑุŒ โ€œMaka sunnah adalah agama dan hujjah adalah kitabullah dan sunnah rasul-Nyaโ€ Dan tidak ada seorangpun yang mempunyai hak membuat sunnah yang setara dengan Rasulullah shallallahu alaihi wa alaa aalihi wasallam, dan jika ada yang membuatnya , maka itulah ajaran lain. Allah berfirman ูˆุงู„ู„ู‡ ูŠู‚ูˆู„ ๏ดฟุฃูŽู…ู’ ู„ูŽู‡ู…ู’ ุดูุฑูŽูƒูŽุงุกู ุดูŽุฑูŽุนููˆุง ู„ูŽู‡ู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฃู’ุฐูŽู†ู’ ุจูู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ู„ุง ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู ุงู„ู’ููŽุตู’ู„ู ู„ูŽู‚ูุถููŠูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุธู‘ูŽุงู„ูู…ููŠู†ูŽ ู„ูŽู‡ู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจูŒ ุฃูŽู„ููŠู…ูŒ๏ดพ ุงู„ุดูˆุฑู‰21 โ€œApakah mereka mempunyai sekutu yang mensyariatkan untuk mereka dalam agama, yang tidak pernah allah idzin kan, Sekiranya tak ada ketetapan yang menentukan tentulah mereka telah dibinasakan. Dan sesungguhnya orang yang zalim bagi mereka azab yang amat pedih.โ€ QS Asy-Syura 21 โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”- 1 ุฃุณุฆู„ุฉ ุนุจุฑ ุงู„ู‡ุงุชู ู…ู† ุงู„ุฅู…ุงุฑุงุชุŒ ุจุชุงุฑูŠุฎ ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ุฌู…ุนุฉ 25 ุฐูŠ ุงู„ุญุฌุฉ 1422ู‡โ€.. ุฏู…ุงุฌ โ€“ ุฏุงุฑ ุงู„ุญุฏูŠุซ. Soal via telepon dari pemerintah, pada malam Jumโ€™at tanggal 25 Dzulhijjah 1422H. Dammaj Darul Hadits. Sumber Saluran Telegram Fawaid Manhaj min aqwali Annashihul amin Yahya bin Ali Al-hajuriy hafidzahullah. Alih bahasa dan editor Team Ashhabulhadits ุณู†ุฉ ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูŠู† โ–ซ๏ธ ุงู„ุณุคุงู„ ุญุฏูŠุซ ุนู„ูŠูƒู… ุจุณู†ุชูŠ ูˆุณู†ุฉ ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูŠู† ุงู„ู…ู‡ุฏูŠูŠู†ยป.. ู…ุง ู…ุนู†ู‰ ุณู†ุฉ ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูŠู† ุฅุฐุง ูƒุงู†ูˆุง ู‡ู… ูŠุชุจุนูˆู† ุณู†ุฉ ุงู„ู†ุจูŠ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุณู„ู…ุŸ โ–ซ๏ธ ุงู„ุฅุฌุงุจุฉ ู…ุนู†ู‰ ุงู„ุญุฏูŠุซ ุฃู†ู‡ ูŠู„ุฒู… ุงู„ุฃุฎุฐ ุจุณู†ุฉ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุณู„ู…ุŒ ูˆู‡ุฐุง ูˆุงุฌุจ ุนู„ู‰ ูƒู„ ู…ุณู„ู… ุจู…ุง ููŠ ุฐู„ูƒ ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูˆู†ุŒ ู„ูŠุณ ู„ุฃุญุฏ ุชุฑูƒ ุณู†ุฉ ุฑุณูˆู„ู‡ .. ูู‡ุฐุง ู…ุนู†ู‰ ู‚ูˆู„ู‡ ุนู„ูŠูƒู… ุจุณู†ุชูŠยปุŒ ุฃูŠ ุนู„ู‰ ุทุฑูŠู‚ุฉ ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูŠู†ุŒ ูˆู‡ุฐุง ุงู„ุญุฏูŠุซ ุฏู„ูŠู„ ุนู„ู‰ ูˆุฌูˆุจ ุงุชุจุงุน ุณู†ุฉ ุฑุณูˆู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุณู„ู… ุนู„ู‰ ูู‡ู… ุงู„ุณู„ู ุงู„ุฐูŠู† ุฐุฑูˆุชู‡ู… ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูˆู†. โ–ซ๏ธ ูˆุงู„ุณู†ุฉ ููŠ ุงู„ู„ุบุฉ ุงู„ุทุฑูŠู‚ุฉุŒ ู‚ุงู„ ุงู„ุดุงุนุฑ ู…ู† ู…ุนุดุฑ ุณู†ุช ู„ู‡ู… ุขุจุงุคู‡ู…==ูˆู„ูƒู„ ู‚ูˆู… ุณู†ุฉ ูˆุฅู…ุงู…ู‡ุง ูุงู„ู…ู‚ุตูˆุฏ ูู‡ู… ุงู„ูƒุชุงุจ ูˆุงู„ุณู†ุฉ ุนู„ู‰ ูู‡ู…ู‡ู…. ูƒุงู†ูˆุง ุฅุฐุง ุงุฎุชู„ููˆุง ูŠุนูˆุฏูˆู† ูƒู…ุง ุฃู…ุฑ ุงู„ู„ู‡ ุนุฒ ูˆุฌู„ ุฅู„ู‰ ุงู„ุฃุฏู„ุฉุŒ ู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ๏ดฟูˆูŽู…ูŽุง ุงุฎู’ุชูŽู„ูŽูู’ุชูู…ู’ ูููŠู‡ู ู…ูู†ู’ ุดูŽูŠู’ุกู ููŽุญููƒู’ู…ูู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู๏ดพ; [ุงู„ุดูˆุฑู‰10]. ูˆู‚ุงู„ ุชุนุงู„ู‰ ๏ดฟููŽุฅูู†ู’ ุชูŽู†ูŽุงุฒูŽุนู’ุชูู…ู’ ูููŠ ุดูŽูŠู’ุกู ููŽุฑูุฏู‘ููˆู‡ู ุฅูู„ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ุฑู‘ูŽุณููˆู„ู ุฅูู†ู’ ูƒูู†ุชูู…ู’ ุชูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุจูุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุงู„ู’ูŠูŽูˆู’ู…ู ุงู„ุขุฎูุฑู๏ดพ; [ุงู„ู†ุณุงุก59]. ูˆู‚ุงู„ ุนุฒ ูˆุฌู„ ๏ดฟูˆูŽู…ูŽุง ูƒูŽุงู†ูŽ ู„ูู…ูุคู’ู…ูู†ู ูˆูŽู„ุง ู…ูุคู’ู…ูู†ูŽุฉู ุฅูุฐูŽุง ู‚ูŽุถูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุฑูŽุณููˆู„ูู‡ู ุฃูŽู…ู’ุฑู‹ุง ุฃูŽู†ู’ ูŠูŽูƒููˆู†ูŽ ู„ูŽู‡ูู…ู ุงู„ู’ุฎููŠูŽุฑูŽุฉู ู…ูู†ู’ ุฃูŽู…ู’ุฑูู‡ูู…ู’๏ดพ; [ุงู„ุฃุญุฒุงุจ36]ุŒ โ–ซ๏ธ ูู„ูŠุณ ู„ุฃุญุฏ ุฃุจุฏู‹ุง ุฃู† ูŠุฎุชุงุฑ ู…ุง ุดุงุก ู…ู† ุฏูŠู† ุงู„ู„ู‡ ูˆูŠุชุฑูƒ ู…ุง ุดุงุกุŒ ู‚ุงู„ ุงู„ู„ู‡ ๏ดฟููŽู„ุง ูˆูŽุฑูŽุจู‘ููƒูŽ ู„ุง ูŠูุคู’ู…ูู†ููˆู†ูŽ ุญูŽุชู‘ูŽู‰ ูŠูุญูŽูƒู‘ูู…ููˆูƒูŽ ูููŠู…ูŽุง ุดูŽุฌูŽุฑูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ุซูู…ู‘ูŽ ู„ุง ูŠูŽุฌูุฏููˆุง ูููŠ ุฃูŽู†ููุณูู‡ูู…ู’ ุญูŽุฑูŽุฌู‹ุง ู…ูู…ู‘ูŽุง ู‚ูŽุถูŽูŠู’ุชูŽ ูˆูŽูŠูุณูŽู„ู‘ูู…ููˆุง ุชูŽุณู’ู„ููŠู…ู‹ุง๏ดพ; [ุงู„ู†ุณุงุก65]. โ–ซ๏ธูุงู„ุณู†ุฉ ุฏูŠู† ูˆุงู„ุญุฌุฉ ู‡ูˆ ูƒุชุงุจ ุงู„ู„ู‡ ูˆุณู†ุฉ ุฑุณูˆู„ู‡ุŒ ูˆู„ูŠุณ ู„ุฃุญุฏ ุณู†ุฉ ู…ุน ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ูŠู‡ ูˆุขู„ู‡ ูˆุณู„ู…ุŒ ูˆุฅู„ุง ู„ูƒุงู† ุดุฑุนู‹ุง ุขุฎุฑุŒ ูˆุงู„ู„ู‡ ูŠู‚ูˆู„ ๏ดฟุฃูŽู…ู’ ู„ูŽู‡ู…ู’ ุดูุฑูŽูƒูŽุงุกู ุดูŽุฑูŽุนููˆุง ู„ูŽู‡ู…ู’ ู…ูู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ููŠู†ู ู…ูŽุง ู„ูŽู…ู’ ูŠูŽุฃู’ุฐูŽู†ู’ ุจูู‡ู ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽู„ูŽูˆู’ู„ุง ูƒูŽู„ูู…ูŽุฉู ุงู„ู’ููŽุตู’ู„ู ู„ูŽู‚ูุถููŠูŽ ุจูŽูŠู’ู†ูŽู‡ูู…ู’ ูˆูŽุฅูู†ู‘ูŽ ุงู„ุธู‘ูŽุงู„ูู…ููŠู†ูŽ ู„ูŽู‡ู…ู’ ุนูŽุฐูŽุงุจูŒ ุฃูŽู„ููŠู…ูŒ๏ดพ; [ุงู„ุดูˆุฑู‰21]. โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”โ€”- 1 ุฃุณุฆู„ุฉ ุนุจุฑ ุงู„ู‡ุงุชู ู…ู† ุงู„ุฅู…ุงุฑุงุชุŒ ุจุชุงุฑูŠุฎ ู„ูŠู„ุฉ ุงู„ุฌู…ุนุฉ 25 ุฐูŠ ุงู„ุญุฌุฉ 1422ู‡โ€.. ุฏู…ุงุฌ โ€“ ุฏุงุฑ ุงู„ุญุฏูŠุซ. ููˆุงุฆุฏ ู…ู†ู‡ุฌูŠุฉ ู…ู† ุฃู‚ูˆุงู„ ุงู„ู†ุงุตุญ ุงู„ุงู…ูŠู† ู…ุนู†ู‰ ุณู†ุฉ ุงู„ุฎู„ูุงุก ุงู„ุฑุงุดุฏูŠู† Published by Jasmine Umar โ€œTidaklah aku menginginkan kecuali perbaikan selama aku sanggup. Dan tidak ada taufik bagiku melainkan dengan pertolongan Allah. Hanya kepadaNya aku bertawakal dan hanya kepadaNya-lah aku kembaliโ€ Huud 88 Abu Jasmine bin Umar bin Ali Nurdin Al-Palembangy Al-Andalasiyุฑุญู…ู‡ ุงู„ู„ู‡ View all posts by Jasmine Umar
Haditsdi atas menjelaskan mereka adalah orang-orang yang paling baik, paling selamat dan paling mengetahui dalam memahami Islam. Mereka adalah para pendahulu yang memiliki keshalihan yang tertinggi dan merekalah generasi pendahulu "as-Salafush-Shalih", yaitu para Sahabat Nabi, Tabi'in, dan Tabi'ut Tabi'in. (Luzumul Jama'ah (hal: 276-277), sedangkan orang-orang yang mengikuti jalan
Buletin At Tauhid Edisi 2 Tahun X Salah Kaprah Memaknai Sunnah Sebagian besar orang menganggap sunnah berarti adalah perkara yang tidak wajib sehingga boleh untuk ditinggalkan. Pengertian ini tidak salah secara itu hanya sebagian dari makna sunnah. Agar tidak salah, penting bagi kita untuk mendefinisikan sunnah dengan benar. Sunnah secara bahasa berarti jalan atau metode, baik itu jalan yang baik maupun jalan yang jelek. Hal ini bisa dilihat dari hadits Nabi shallallahu alaihi wa sallam, โ€œBarangsiapa yang mencontohkan jalan sunnah yang baik di dalam Islam, maka ia akan mendapat pahala dan pahala orang yang mengamalkannya setelahnya tanpa mengurangi pahala mereka sedikit pun. Dan barang siapa yang mencontohkan jalan sunnah yang jelek, maka ia akan mendapat dosa dan dosa orang yang mengerjakannya sesudahnya tanpa mengurangi dosa mereka sedikit pun.โ€ร‚ HR. Muslim. Dalam hadits ini, Nabi membagi ada sunnah yang baik dan sunnah yang jelek. Inilah makna sunnah secara bahasa. Adapun secara istilah, makna sunnah memiliki beberapa pengertian 1 Menurut istilah ulama ahli hadits, yang dimaksud sunnah adalah segala sesuatu yang berasal dari Nabi shallallahu alaihi wa sallam baik berupa perkataan, perbuatan, pembenaran, maupun sifat-sifat yang ada pada diri beliau. Baik sebelum beliau diutus menjadi Nabi maupun sesudahnya. 2. Menurut istilah ulama ahli ushul, yang dimaksud sunnah adalah segala sesuatu yang disandarkan kepada Nabi shallallahu alaihi wa sallam yang bukan berasal dari Al Qurโ€™an. 3. Menurut ulama ahli fikih, sunnah adalah perkara yang tidak wajib, artinya pelakunya berhak mendapat pahala dan jika meninggalkan tidak berdosa. Adapun makna sunnah menurut salafus shalih lebih luas dari makna di atas. Yang dimaksud sunnah adalah segala sesuatu yang sesuai dengan Al Qurโ€™an dan jalan hidup Nabi beserta para sahabatnya, baik dalam masalah akidah, ibadah, maupun muamalah. Lawan dari makna ini adalah bidโ€™ah. Sehingga dikatakan โ€œorang tersebut di atas sunnahโ€, yakni jika amalannya sesuai dengan Al Qurโ€™an dan petunjuk sunnah Nabi. Dan dikatakan โ€œorang tersebut di atas bidโ€™ahโ€, yakni apabila amalannya menyelisihi Al Qurโ€™an dan sunnah Nabi, atau menyelisihi salah satunya. Syaikhul Islam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, โ€œAs Sunnah adalah segala sesuatu yang merupakan ajaran Nabi shallallahu alaihi wa sallam baik berupa keyakinan, perkataan, maupun perbuatanโ€. Lihat pembahasan ini dalam Kun Salafiyyan alal Jaddah Perintah Berpegang Teguh dengan Sunnah Nabi Muhammadร‚ shallallahu alaihi wa sallamร‚ bersabda, โ€œAku telah tinggalkan kepada kalian dua perkara. Kalian tidak akan sesat selama berpegang kepada keduanya, yaitu Kitab Allah dan Sunnah Rasul-Nyaโ€HR. Al Hakim, derajat shahih. Dalam hadits di atas, Nabi yang mulia memerintahkan kepada kita untuk berpegang teguh dengan Al Qurโ€™an dan Sunnah, yang merupakan jalan beragama yang telah ditempuh oleh Nabi dan para sahabatnya. Dalam Al Qurโ€™an, Allah Taโ€™ala berfirman yang artinya, โ€œApa yang diberikan Rasul kepadamu, maka terimalah. Dan apa yang dilarangnya bagimu, maka tinggalkanlah. Dan bertaqwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah amat keras hukumannya. โ€œ QS. Al Hasyr7 Tegar di Atas Sunnah Jalan Keluar dari Fitnah Perpecahan dalam umat ini adalah suatu keniscayaan. Inilah sunnatullah, ketetapan Allah yang pasti terjadi. Digambarkan oleh Nabi shallallahu alaihi wa sallam tentang kondisi perpecahan umat ini dalam sabda beliau, โ€œKetahuilah, umat-umat sebelum kalian dari golongan ahlul kitab telah terpecah menjadi tujuh puh dua golongan, dan umat ini akan terpecah menjadi tujuh puluh tiga golongan. Tujuh puluh dua golongan akan masuk neraka, satu golongan akan masuk surga yaitu al jamaโ€™ahโ€ HR. Ahmad, derajat hasan. Dalam riwayat yang lain disebutkan, โ€œSemua golongan tersebut akan masuk neraka kecuali satu gologan yaitu orang yang berjalan di atas ajaran agamaku dan para sahabatkuโ€ HR. Tirmidzi, derajat hasan. Dua hadits di atas adalah berita yang shahih dari Nabi akan adanya perpecahan yang terjadi dalam umat ini. Demikian pula realita yang kita dapati kaum muslimin berpecahโ€“belah menjadi banyak golongan. Lalu siapakah golongan yang selamat? Merekalah orang-orang yang senantiasa bepegang teguh dengan Al Qurโ€™an dan Sunnah serta memahaminya sesuai dengan pemahaman yang diajarkan Nabi kepada para sahabat beliau dan telah mereka amalkan. Inilah kelompok yang selamat. Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œBarangsiapa yang berumur panjang di antara kalian, kelak dia akan melihat perselisihan yang banyak. Maka hendaknya kalian tetap berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah Khulafaโ€“ur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Berpegang teguhlah dengannya. Gigitlah dengan gigi geraham kalian. Berhati-hatilah kalian dengan perkara-perkara yang baru dalam agama, karena setiap ajaran yang baru dalam agama Islam adalah termasuk perbuatan bidโ€™ah, dan setiap bidโ€™ah adalah kesesatan, dan setiap kesesatan tempatnya di nerakaโ€ HR. An Nasaโ€™i, derajat hasan shahih. Berpegang teguh dengan sunnah Rasulullah dan khulafaur rasyidin dan para sahabat, inilah solusi keluar dari fitnah perpecahan umat, tidak ada jalan lain. Imam Ibnu Rajab Al Hambali rahimahullah berkata, โ€œDi dalam hadits ini terdapat perintah ketika terjadi perselisihan untuk berpegang teguh dengan sunnah Nabi dan khulfaur rasyidin. Yang dimaksud sunnah adalah jalan yang ditempuh, mencakup di dalamnya berpegang teguh dengan keyakinan, perkataan, dan perbuatan Nabi dan khulfaur rasyidin. Inilah sunnah yang sempurna. Oleh karena itu para ulama salaf di masa silam tidak menamakan sunnah kecuali mencakup seluruh perkara tadiโ€ lihat Jamiโ€™ul Ulum wal Hikam Allah Taโ€™ala berfirman yang artinya, โ€œHai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan Rasul-Nya, serta ulil amri di antara kalian. Kemudian jika kalian berselisih pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah Al Qurโ€™an dan Rasul sunnahnya, jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama bagimu dan lebih baik akibatnya. โ€œ QS. An Nisaaโ€™ 59 Bahaya Menyelisihi Sunnah Allah Taโ€™ala berfirman yang artinya, โ€œDan barangsiapa yang menentang Rasul sesudah jelas kebenaran baginya, dan mengikuti jalan yang bukan jalan orang-orang mukmin, Kami biarkan ia leluasa terhadap kesesatan yang telah dikuasainya itu dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam, dan Jahannam itu seburuk-buruk tempat kembali.โ€QS. An Nisaaโ€™ 115 Sikap orang yang beriman kepada Allah dan Rasul-Nya harus mendengar dan taat, serta tidak boleh menolak segala sesuatau yang datang dari Allah dan Rasul-Nya. Oleh karena itu, Allah meniadakan iman bagi orang yang enggan dan menolak untuk mengikuti sunnah Rasul shallallahu alaihi wa sallam. Allah Taโ€™ala berfirman yang artinya, โ€œMaka demi Tuhanmu, mereka pada hakekatnya tidak beriman hingga mereka menjadikan kamu hakim terhadap perkara yang mereka perselisihkan, kemudian mereka tidak merasa dalam hati mereka sesuatu keberatan terhadap putusan yang kamu berikan, dan mereka menerima dengan sepenuhnya.โ€ QS. An Nisaaโ€™65 Menjadi Asing Ketika Komitmen dengan Sunnah Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersabda, โ€œSesungguhnya Islam bermula dalam keadaan asing dan akan kembali asing seperti awal mulanya. Maka keberuntungan bagi orang-orang yang asingโ€ HR. Muslim. Demikianlah, keadan yang akan terjadi bagi orang-orang yang senantiasa berpegang teguh dengan sunnah. Akan dianggap orang yang asing karena banyaknya orang-orang yang tidak mengetahui sunnah dan menyelisihi sunnah. Semoga Allah Azza wa Jalla senantiasa memberikan taufik kepada kita semua di atas jalan kebenaran. Wallahu waliyyut taufiq. Referensi utama Minhaaj Al Firqatin Naajiyah dan Kun Salafiyyan alal Jaddah Penulis Ustadz dr. Adika Mianoki Alumni Maโ€™had Al Ilmi Yogyakarta
PerintahUntuk Mengikuti Sunnah Rasulullah Segala puji bagi Allah, Rabb semesta alam. maka lebih baik dia mengikuti jalan para sahabat, karena kebaikan hanya dari jalan mereka. Maka hendaklah kalian berpegang teguh dengan Sunnah-ku, dan sunnah para khulafaur rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah (peganglah) sunnah tersebut dengan
ุณู†ู† ุงุจู† ู…ุงุฌู‡ ูขูค ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุฃูŽุญู’ู…ูŽุฏูŽ ุจู’ู†ู ุจูŽุดููŠู’ุฑู ุจู’ู†ู ุฐูŽูƒู’ูˆูŽุงู†ูŽ ุงู„ุฏู‘ูู…ูŽุดู’ู‚ููŠู‘ู ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุงู„ู’ูˆูŽู„ููŠู’ุฏู ุจู’ู†ู ู…ูุณู’ู„ูู…ู ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู„ู‡ู ุจู’ู†ู ุงู„ู’ุนูŽู„ูŽุงุกู ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ููŠู’ ูŠูŽุญู’ูŠูŽู‰ ุจู’ู†ู ุฃูŽุจููŠ ุงู„ู’ู…ูุทูŽุงุนู ู‚ูŽุงู„ูŽ ุณูŽู…ูุนู’ุชู ุงู„ู’ุนูุฑู’ุจูŽุงุถูŽ ุจู’ู†ูŽ ุณูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ู‚ูŽุงู…ูŽ ูููŠู’ู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽ ุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุฐูŽุงุชูŽ ูŠูŽูˆู’ู…ู ููŽูˆูŽุนูŽุธูŽู†ูŽุง ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู‹ ุจูŽู„ููŠู’ุบูŽุฉู‹ ูˆูŽุฌูู„ูŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆู’ุจู ูˆูŽ ุฐูŽุฑูŽููŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ุนููŠููˆู’ู†ู ููŽู‚ููŠู’ู„ูŽ ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽุนูŽุธู’ุชูŽู†ูŽุง ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉูŽ ู…ููˆูŽุฏู‘ูุนู ููŽุงุนู’ู‡ูŽุฏู’ ุฅูู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุจูุนูŽู‡ู’ุฏู ููŽู‚ูŽุงู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ูˆูŽ ุงู„ุณู‘ูŽู…ู’ุนู ูˆูŽ ุงู„ุทู‘ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽ ุฅูู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู‹ุง ุญูŽุจูŽุดููŠู‘ู‹ุง ูˆูŽ ุณูŽุชูŽุฑูŽูˆู’ู†ูŽ ู…ูู†ู’ ุจูŽุนู’ุฏููŠู’ ุงุฎู’ุชูู„ูŽุงูู‹ุง ุดูŽุฏููŠู’ุฏู‹ุง ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุณูู†ู‘ูŽุชููŠู’ ูˆูŽ ุณูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠู‘ููŠู’ู†ูŽ ุนูŽุถู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงุฌูุฐู ูˆูŽ ุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽ ุงู„ู’ุฃูู…ููˆู’ุฑูŽ ุงู„ู’ู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ููŽุฅูู†ู‘ูŽ ูƒูู„ู‘ูŽ ุจูุฏู’ุนูŽุฉู ุถูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูŒ. Sunan Ibnu Mฤjah 42 Telah menceritakan kepada kami Abdullฤh bin Aแธฅmad bin Basyฤซr bin Dzakwฤn ad-Dimasyqฤซ berkata Telah menceritakan kepada kami al-Walฤซd bin Muslim berkata Telah menceritakan kepada kami Abdullฤh bin al-Alฤโ€™ berkata Telah menceritakan kepadaku Yaแธฅyฤ bin Abil-Muthฤ ia berkata Aku mendengar Irbฤdh bin Sฤriyah berkata โ€œPada suatu hari Rasลซlullฤh shallallฤhu alaihi wa sallam berdiri di tengah-tengah kami. Beliau memberi nasihat yang sangat menyentuh, membuat hati menjadi gemetar, dan airmata berlinangan. Lalu dikatakan โ€œWahai Rasลซlullฤh, engkau telah memberikan nasihat kepada kami satu nasihat perpisahan, maka berilah kami satu wasiat.โ€ Beliau bersabda โ€œHendaklah kalian bertakwa kepada Allah, mendengar dan taat meski kepada seorang budak Habasyi. Dan sepeninggalku nanti, kalian akan melihat perselisihan yang sangat dahsyat, maka hendaklah kalian berpegang dengan sunnahku dan sunnah para khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk. Gigitlah sunnah itu dengan gigi geraham, dan jangan sampai kalian mengikuti perkara-perkara yang dibuat-buat, karena sesungguhnya semua bidโ€™ah itu adalah sesat.โ€œDerajat Syaikh al-Albani SAD 3991; MA 16521, 16522; SD ุงุจู† ู…ุงุฌู‡ ูฃูค ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุฅูุณู’ู…ูŽุงุนููŠู’ู„ู ุจู’ู†ู ุจูุดู’ุฑู ุจู’ู†ู ู…ูŽู†ู’ุตููˆู’ุฑู ูˆูŽ ุฅูุณู’ุญูŽุงู‚ู ุจู’ู†ู ุฅูุจู’ุฑูŽุงู‡ููŠู’ู…ูŽ ุงู„ุณู‘ูŽูˆู‘ูŽุงู‚ู ู‚ูŽุงู„ูŽุง ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ู†ู ุจู’ู†ู ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠู‘ู ุนูŽู†ู’ ู…ูุนูŽุงูˆููŠูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ุตูŽุงู„ูุญู ุนูŽู†ู’ ุถูŽู…ู’ุฑูŽุฉูŽ ุจู’ู†ู ุญูŽุจููŠู’ุจู ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ูŽู†ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุงู„ุณู‘ูู„ูŽู…ููŠู‘ู ุฃูŽู†ู‘ูŽู‡ู ุณูŽู…ูุนูŽ ุงู„ู’ุนูุฑู’ุจูŽุงุถูŽ ุจู’ู†ูŽ ุณูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ูŠูŽู‚ููˆู’ู„ู ูˆูŽุนูŽุธูŽู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽ ุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู‹ ุฐูŽุฑูŽููŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ุนููŠููˆู’ู†ู ูˆูŽ ูˆูŽุฌูู„ูŽุชู’ ู…ูู†ู’ู‡ูŽุง ุงู„ู’ู‚ูู„ููˆู’ุจู ููŽู‚ูู„ู’ู†ูŽุง ูŠูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ูŽ ุงู„ู„ู‡ู ุฅูู†ู‘ูŽ ู‡ุฐูู‡ู ู„ูŽู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู ู…ููˆูŽุฏู‘ูุนู ููŽู…ูŽุงุฐูŽุง ุชูŽุนู’ู‡ูŽุฏู ุฅูู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ู‚ูŽุงู„ูŽ ู‚ูŽุฏู’ ุชูŽุฑูŽูƒู’ุชููƒูู…ู’ ุนูŽู„ูŽู‰ ุงู„ู’ุจูŽูŠู’ุถูŽุงุกู ู„ูŽูŠู’ู„ูู‡ูŽุง ูƒูŽู†ูŽู‡ูŽุงุฑูู‡ูŽุง ู„ูŽุง ูŠูŽุฒููŠู’ุบู ุนูŽู†ู’ู‡ูŽุง ุจูŽุนู’ุฏููŠู’ ุฅูู„ู‘ูŽุง ู‡ูŽุงู„ููƒูŒ ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนูุดู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ููŽุณูŽูŠูŽุฑูŽู‰ ุงุฎู’ุชูู„ูŽุงูู‹ุง ูƒูŽุซููŠู’ุฑู‹ุง ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูู…ูŽุง ุนูŽุฑูŽูู’ุชูู…ู’ ู…ูู†ู’ ุณูู†ู‘ูŽุชููŠู’ ูˆูŽ ุณูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู’ู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠู‘ููŠู’ู†ูŽ ุนูŽุถู‘ููˆู’ุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงุฌูุฐู ูˆูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ูƒูู…ู’ ุจูุงู„ุทู‘ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽ ุฅูู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู‹ุง ุญูŽุจูŽุดููŠู‘ู‹ุง ููŽุฅูู†ู‘ูŽู…ูŽุง ุงู„ู’ู…ูุคู’ู…ูู†ู ูƒูŽุงู„ู’ุฌูŽู…ูŽู„ู ุงู„ู’ุฃูŽู†ููู ุญูŽูŠู’ุซูู…ูŽุง ู‚ููŠู’ุฏูŽ ุงู†ู’ู‚ูŽุงุฏูŽ. ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ูŠูŽุญู’ูŠูŽู‰ ุจู’ู†ู ุญูŽูƒููŠู’ู…ู ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ู’ู…ูŽู„ููƒู ุจู’ู†ู ุงู„ุตู‘ูŽุจู‘ูŽุงุญู ุงู„ู’ู…ูุณู’ู…ูŽุนููŠู‘ู. ุญูŽุฏู‘ูŽุซูŽู†ูŽุง ุซูŽูˆู’ุฑู ุจู’ู†ู ูŠูŽุฒููŠู’ุฏูŽ ุนูŽู†ู’ ุฎูŽุงู„ูุฏู ุจู’ู†ู ู…ูŽุนู’ุฏูŽุงู†ูŽ ุนูŽู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏู ุงู„ุฑู‘ูŽุญู’ู…ู†ู ุจู’ู†ู ุนูŽู…ู’ุฑููˆ ุนูŽู†ู’ ุงู„ู’ุนูุฑู’ุจูŽุงุถู ุจู’ู†ู ุณูŽุงุฑููŠูŽุฉูŽ ู‚ูŽุงู„ูŽ ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุจูู†ูŽุง ุฑูŽุณููˆู’ู„ู ุงู„ู„ู‡ู ุตูŽู„ู‘ูŽู‰ ุงู„ู„ู‡ู ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ูˆูŽ ุณูŽู„ู‘ูŽู…ูŽ ุตูŽู„ูŽุงุฉูŽ ุงู„ุตู‘ูุจู’ุญู ุซูู…ู‘ูŽ ุฃูŽู‚ู’ุจูŽู„ูŽ ุนูŽู„ูŽูŠู’ู†ูŽุง ุจููˆูŽุฌู’ู‡ูู‡ู ููŽูˆูŽุนูŽุธูŽู†ูŽุง ู…ูŽูˆู’ุนูุธูŽุฉู‹ ุจูŽู„ููŠู’ุบูŽุฉู‹ ููŽุฐูŽูƒูŽุฑูŽ Ibnu Mฤjah 43 Telah menceritakan kepada kami Ismฤฤซl bin Bisyr bin Manshลซr dan Isแธฅฤq bin Ibrฤhฤซm as-Sawwฤq keduanya berkata Telah menceritakan kepada kami Abd-ur-Raแธฅmฤn bin Mahdฤซ, dari Muฤwiyah bin Shฤliแธฅ, dari Dhamrah bin แธคabฤซb, dari Abd-ur-Raแธฅmฤn bin Amru as-Sulamฤซ bahwasanya ia mendengar Irbฤdh bin Sฤriyah berkata Rasลซlullฤh shallallฤhu alaihi wa sallam memberi kami satu nasihat yang membuat air mata mengalir dan hati menjadi gemetar. Maka kami berkata kepada beliau โ€œYa Rasลซlullฤh, sesungguhnya ini merupakan nasihat perpisahan, lalu apa yang engkau wasiatkan kepada kami?โ€ Rasลซlullฤh shallallฤhu alaihi wa sallam bersabda โ€œAku telah tinggalkan untuk kalian petunjuk yang terang, malamnya seperti siang. Tidak ada yang berpaling darinya setelahku melainkan ia akan binasa. Barang siapa di antara kalian hidup, maka ia akan melihat banyaknya perselisihan. Maka kalian wajib berpegang teguh dengan apa yang kalian ketahui dari sunnahku, dan sunnah para Khulafฤโ€™-ur-Rฤsyidฤซn yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham. Hendaklah kalian taat meski kepada seorang budak แธคabasyi. Orang mukmin itu seperti seekor unta jinak, di mana saja dia diikat dia akan menurutinya.โ€œ Telah menceritakan kepada kami Yaแธฅyฤ bin แธคakฤซm berkata Telah menceritakan kepada kami Abd-ul-Mฤlik bin ash-Shabbฤแธฅ al-Mismaฤซ berkata Telah menceritakan kepada kami Tsaur bin Yazฤซd, dari Khฤlid bin Madฤn, dari Abd-ur-Raแธฅmฤn bin Amru, dari Irbฤdh bin Sฤriyah ia berkata โ€œRasลซlullฤh shallallฤhu alaihi wa sallam mengimami kami pada shalat Shubuh, kemudian Beliau berpaling kepada kami dan memberi nasihat yang sangat menyentuh.โ€ Lalu ia menyebutkan sebagaimana dalam hadits di Syaikh al-Albani MA pada 20 Agustus Dari 457 372Kali. MengikutiPemahaman Sahabat Nabi Dalam Beragama. Melihat banyaknya kaum muslimin sekarang yang terkotak-kotak oleh pemikiran kelompok semata, menunjukkan adanya standar ganda dalam memahami ajaran mereka. Memang dalam faktanya di lapangan mereka mengklaim bahwa memahami ajaran Islam berdasarkan Al-Qur'an dan As- Sunnah.
Dari al Irbadh bin Sariyah beliau berkata; suatu hari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam memberi nasehat kepada kami setelah shalat subuh, nasehat yang sangat menyentuh sehingga membuat air mata mengalir dan hati menjadi gemetar. Maka seorang sahabat berkata; seakan-akan ini merupakan nasehat perpisahan, lalu apa yang engkau wasiatkan kepada kami ya Rasulullah? Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda ุฃููˆุตููŠูƒูู…ู’ ุจูุชูŽู‚ู’ูˆูŽู‰ ุงู„ู„ู‘ูŽู‡ู ูˆูŽุงู„ุณู‘ูŽู…ู’ุนู ูˆูŽุงู„ุทู‘ูŽุงุนูŽุฉู ูˆูŽุฅูู†ู’ ุนูŽุจู’ุฏูŒ ุญูŽุจูŽุดููŠู‘ูŒ ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ู ู…ูŽู†ู’ ูŠูŽุนูุดู’ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ูŠูŽุฑูŽู‰ ุงุฎู’ุชูู„ูŽุงูู‹ุง ูƒูŽุซููŠุฑู‹ุง ูˆูŽุฅููŠู‘ูŽุงูƒูู…ู’ ูˆูŽู…ูุญู’ุฏูŽุซูŽุงุชู ุงู„ู’ุฃูู…ููˆุฑู ููŽุฅูู†ู‘ูŽู‡ูŽุง ุถูŽู„ูŽุงู„ูŽุฉูŒ ููŽู…ูŽู†ู’ ุฃูŽุฏู’ุฑูŽูƒูŽ ุฐูŽู„ููƒูŽ ู…ูู†ู’ูƒูู…ู’ ููŽุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ู ุจูุณูู†ู‘ูŽุชููŠ ูˆูŽุณูู†ู‘ูŽุฉู ุงู„ู’ุฎูู„ูŽููŽุงุกู ุงู„ุฑู‘ูŽุงุดูุฏููŠู†ูŽ ุงู„ู’ู…ูŽู‡ู’ุฏููŠู‘ููŠู†ูŽ ุนูŽุถู‘ููˆุง ุนูŽู„ูŽูŠู’ู‡ูŽุง ุจูุงู„ู†ู‘ูŽูˆูŽุงุฌูุฐู โ€œAku wasiatkan kepada kalian untuk selalu bertaqwa kepada Allah, mendengar dan taโ€™at meskipun terhadap seorang budak Habasyi, sesungguhnya siapa saja di antara kalian yang hidup akan melihat perselisihan yang sangat banyak, maka jauhilah oleh kalian perkara-perkara yang dibuat-buat bidโ€™a, karena sesungguhnya hal itu merupakan kesesatan. Barangsiapa di antara kalian yang menjumpai hal itu hendaknya dia berpegang teguh dengan sunnahku dan sunnah para Khulafaur Rasyidin yang mendapat petunjuk, gigitlah sunnah-sunnah itu dengan gigi geraham.โ€ HR. Abu Dawud dan At-Tirmidzi. At-Tirmidzi berkata hadits ini hadits hasan shahih. Faedah Hadits 1. Hadits ini menunjukkan kewajiban kita untuk selalu bertaqwa kepada Allah yaitu melaksanakan perintah-Nya dan menjauhi segala yang dilarang-Nya. 2. Hadits ini juga menunjukkan kewajiban untuk mematuhi para pemimpin, selama mereka memerintahkan untuk taat kepada Allah tanpa melihat faktor lahiriah mereka. Adapun Rasulullah shallallahu alaihi wasallam menyebutkan โ€œseorang budakโ€ dalam hadits ini hanya sebagai perumpamaan saja. Hal ini menggambarkan tingkat kewajiban yang ada dalam melaksanakan nasehat itu, karena kepemimpinan seorang budak tidak sah. 3. Hadits ini menunjukkan berita Rasulullah terhadap perkara ghaib, dan hal itu termasuk mukjizat Rasulullah shallallahu alaihi wasallam. Apa yang disampaikannya itu terbukti, yaitu umat Islam berselisih pendapat dan terpecah menjadi banyak kelompok. 4. Khulafaur Rasyidin adalah Abu Bakar, Umar, Utsman, dan Ali radhiyallahu anhum. Hukum โ€“ hukum yang bersumber dari mereka itu lebih pantas untuk diikuti daripada yang bersumber dari selain mereka, karena keunggulan ilmu mereka tentang Sunnah dan sikap waraโ€™ hati-hati mereka dalam beragama. 5. Sesungguhnya titik cela pada bidโ€™ah itu bukan semata โ€“ mata kata muhdats yang dibuat โ€“ buat, tetapi juga apa yang menyertainya yaitu penyimpangan terhadap agama dan ketidaksesuaian dengan kaidah โ€“ kaidah agama. 6. Tidak ada jalan untuk terbebas dari penyimpangan umat Islam dalam memahami agama mereka dan perpecahan mereka menjadi banyak aliran, kecuali dengan kembali kepada Al-Qurโ€™an dan As-Sunnah, karena dengan dua sumber itu agama ini tegak, dan tanpa keduanya agama ini lenyap.
4Sahabat Nabi Muhammad yang menjadi Khulafaur Rasyidin. Para sahabat Nabi Muhammad ini memiliki sejarah hidup yang sangat menarik. Kisahnya saat menjadi khulafaur Rasyidin pun sangat terkenal. Berikut adalah penjelasan singkat terkait latar belakang hidupnya dan kisahnya saat menjabat menjadi Khulafaur Rasyidin. 1.
Ilustrasi masjid. Foto UnsplashKhulafaur Rasyidin adalah para khalifah yang menggantikan kepemimpinan Islam setelah ditinggal wafat oleh Nabi Muhammad SAW. Jadi, setelah beliau wafat, posisi kepemimpinan pemerintahan dan umat diteruskan oleh mereka. Khulafaur Rasyidin berasal dari bahasa Arab yang terdiri atas dua kata, yaitu khulafa dan rasyidin. Secara bahasa, khulafa artinya banyak khalifah pemimpin. Adapun kata rasyidin berarti arif dan bijaksana. Jadi, Khulafaur Rasyidin mempunyai arti pemimpin yang arif dan bijaksana setelah Rasulullah wafat. Para Khulafaur Rasyidin terdiri atas para sahabat Rasulullah yang berkualitas tinggi dan baik. Adapun sifat-sifat yang mereka miliki antara arif dan bijaksana, berilmu yang luas dan mendalam, berani bertindak, berwibawa, belas kasihan dan kasih sayang, berilmu agama yang amat luas, serta melaksanakan hukum-hukum sahabat Nabi yang disebut Khulafaur Rasyidin berjumlah empat orang khalifah. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai Khulafaur Rasyidin, simak uraian lengkapnya di bawah ini. Siapa Saja yang Termasuk Khulafaur Rasyidin?Ilustrasi masjid. Foto UnsplashKhulafaur Rasyidin terdiri dari empat orang sahabat Nabi yang tergolong sangat dekat, yaitu Abu Bakar Ash-Shiddiq, Umar bin Khattab, Utsman bin Affan, Ali bin Abi Thalib. Berlangsung selama 30 tahun kepemimpinan, keempatnya memiliki pencapaian yang berbeda-beda, baik dalam pemerintahan, kemapanan ekonomi, hingga soal ekspansi Islam ke negara-negara keempat sahabat tersebut, siapa nama Khulafaur Rasyidin yang pertama? Abu Bakar merupakan khalifah pertama yang meneruskan kepemimpinan pemerintahan Islam. Mengutip Sejarah Peradaban Islam Terlengkap Periode Klasik, Pertengahan, dan Modern oleh Rizem Aizid 2021 187-225, adapun nama-nama Khulafaur Rasyidin dan biografinya dalam sejarah Islam adalah sebagai berikut. 1. Abu Bakar Ash-Shiddiq 11-13 HijriahAbu Bakar adalah orang pertama dari kalangan sahabat yang menjadi khalifah untuk meneruskan perjuangan setelah Rasulullah wafat. Beliau juga orang pertama yang memeluk Islam dan diberitakan akan masuk surga. Nama Abu Bakar sebelum masuk Islam adalah Abu Ka'bah, yang kemudian diganti Rasulullah menjadi Abdullah Abdullah Abi Quhafah At-Tamimi. Beliau lahir tahun 573 M, lebih muda 3 tahun dibandingkan Rasulullah. Abu Bakar merupakan orang yang menemani Rasulullah sejak beliau masuk Islam hingga wafat. Ia hampir tidak pernah berpisah dengan Rasulullah, kecuali saat diberi izin untuk melaksanakan ibadah haji dan berperang. Abu Bakar sendiri adalah julukan yang berarti pelopor pagi hari, karena beliau termasuk laki-laki yang pertama kali masuk Islam. Gelar As-Shiddiq yang berarti "benar" diperoleh Abu Bakar karena selalu membenarkan apa yang dikatakan Rasulullah. Gelar ini muncul sejak Abu Bakar tanpa pikir panjang langsung mempercayai peristiwa besar yang membuat gempar seisi Quraisy, yaitu Isra Miraj. Abu Bakar memangku jabatan khalifah selama 2 tahun tiga bulan. Masa itu dihabiskannya untuk mengatasi berbagai masalah dalam negeri yang muncul akibat wafatnya Nabi Muhammad. Selama periode kepemimpinannya tersebut, beberapa pencapaian yang diperoleh beliau di antaranyaMenanamkan budaya musyawarah dalam menyikapi suatu masalah. Apabila terjadi suatu perkara, Abu Bakar selalu mencari hukumnya dalam kitab pemerintah yang tertib, baik di pusat dan di politif bersifat sentral, sehingga kekuatan legislatif, eksekutif, dan yudikatif terpusat di tangan Abu Bakar. Menyusun dan menulis mushaf nabi palsu, Musailamah pasukan di bawah pimpinan Usamah bin Zaid untuk memerangi kaum Romawi sebagai realisasi dari rencanan Rasulullah sewaktu masih wilayah Islam keluar Arab hingga ke Syria dan Baitul Mal semacam lembaga keuangan dan mendistribusikan zakat kepada masyarakat. 2. Umar bin Khattab 13-23 HijriahBeliau lahir di Makkah pada tahun 583 M, 12 tahun lebih muda dari Rasullullah. Umar bin Khattab masuk Islam di tahun kelima kenabian. Beliau menjadi salah satu sahabat terdekat sekaligus pelindung utama Nabi. Berbeda dengan Abu Bakar yang terpilih secara aklamasi, Umar bin Khattab ditunjuk menjadi khalifah melalui wasiat yang diberikan Abu Bakar sebelum wafat. Umar bin Khattab termasuk salah satu sahabat dengan peranan yang paling menonjol dalam sejarah Islam. Beliau dikenal sebagai tokoh yang sangat bijaksana, kreatif, dan jenius. Sejumlah pencapaian yang diperoleh beliau selama menjadi Khulafaur Rasyidin, di antaranyaMemperluas dan merenovasi Masjidil Haram di Makkah dan Masjid Nabawi di Madinah. Meluasnya daerah ekspansi Islam ke beberapa wilayah, seperti Syria, Palestina, Mesir, dan kepengurusan administrasi negara yang terdiri dari khalifah, wali gubernur, dan dewan-dewan Al-Kharaj atau pajak tanah bagi tanah yang didapat dengan percetakan mata Utsman bin Affan 23-36 HijriahUtsman bin Affan menjadi khalifah melalui formatur sebanyak enam orang yang ditunjuk oleh Umar bin Khattab. Pada pemerintahannya, Utsman bin Affan mengalami masa kepemimpinan yang sulit. Bernama lengkap Utsman bin Affan bin Abil Ash bin Umayyah, beliau masuk Islam atas ajakan Abu Bakar, saat usianya 30 tahun. Latar belakang keluarganya terpandang, secara ekonomi juga sangat berkecukupan. Namun, kepribadiannya sederhana dan terkenal tidak tanggung-tanggung dalam menyalurkan hartanya di jalan Islam. Utsman bin Affan mendapat gelar Dzun Nurain, karena menikahi dua putri Rasulullah, yaitu Ruqayyah dan Ummu Kultsum berurutan setelah salah satunya meninggal.Meskipun mengalami awal kepemimpinan yang sulit setelah Umar bin Khattab meninggal, tapi masa kekhalifahan Utsman bin Affan termasuk yang paling makmur dan sejahtera. Selama pemerintahannya, pencapaian beliau yang paling terkenal di antaranyaMenyeragamkan cara baca Alquran dan mengumpulkan serta menyusunnya dalam satu tugas administrasi sistem militer angkatan Ali bin Abi Thalib 36-41 HijriahAli bin Abi Thalib adalah khalifah keempat yang berkuasa selama masa pemerintahan Khulafaur Rasyidin. Beliau adalah putra paman terdekat Nabi, yaitu Abi Thalib. Ali bin Abi Thalib dilahirkan sepuluh tahun sebelum Nabi Muhammad diangkat menjadi Rasul. Ali menjadi orang pertama yang masuk Islam dari kalangan anak-anak, saat itu usianya baru 10 salah satu orang yang pertama memeluk Islam, Ali bin Abi Thalib telah terlibat dalam berbagai peran besar sejak masa kenabian. Beberapa pencapaian yang diperoleh saat beliau menjadi Khulafaur Rasyidin selama sekitar lima tahun di antaranyaMemperbaiki sistem pengelolaan kekuangan dengan menarik kembali harta atau tanah para pejabat yang dihadiahkan oleh pemerintahan Utsman bin Affan. Menyebarkan Islam hingga ke daerah Barat pusat pemerintahan Islam, dari Madinah ke pusat ilmu tasfir, ilmu hadis, dan ilmu pengetahuan lainnya. Mengganti pejabat-pejabat yang dinilai kurang ilmu nahwu atau ilmu tata bahasa Khulafaur Rasyidin Hanya Berjumlah 4 Orang Saja?Ilustrasi Alquran. Foto UnsplashSeperti yang telah disebutkan, Khulafaur Rasyidin hanya berjumlah empat orang saja. Mengapa demikian? Disebut Khulafaur Rasyidin dan hanya berjumlah empat orang karena mereka punya keistimewaan khusus daripada yang lain. Meskipun yang setelahnya juga sahabat, tapi tidak memiliki keistimewaan seperti yang mereka miliki. Hal tersebut dijelaskan dalam hadis riwayat At-Tirmidzi, Nabi Muhammad bersabda yang artinya"Hendaklah kalian berpegang dengan sunahku dan sunah para Khulafaur Rasyidin setelahku, gigitlah dengan gigi geraham." HR. At-TirmidziSetelah itu, Nabi juga bersabda "Kekhalifahan setelahku adalah 30 tahun." HR. Ahmad, Abu Dawud, dan At-TirmidziBerdasarkan hadis tersebut, Asy-Syaikh Al-Albani dalam Irwaul Ghalil menjelaskan bahwa akhir dari kekhalifahan adalah masa pemerintahan Ali bin Abi Thalib. Khalifah Islam Ada Berapa?Ilustrasi masjid. Foto UnsplashMeskipun khalifah yang termasuk dalam Khulafaur Rasyidin berjumlah empat orang saja, pemerintahan Islam setelah itu masih diduduki oleh para khalifah sejarah Islam, kekhalifahan dibagi menjadi empat periode, yaitu Khilafah Rasyidah, Khilafah Bani Umayyah, Khilfah Bani Abbasiyah, dan Khilafah Bani Utsmaniyyah. Mengutip laman SD Al-Rasyid Pekanbaru, berikut jumlah khalifah Islam sesuai dengan periode kekhalifannya. Khilafah Rasidah terdiri dari lima orang sahabat Nabi yang menjadi khalifah secara bergantian, mulai dari Abu Bakar hingga Al-Hasan bin Ali. Khilafah Bani Umayyah terdiri dari 14 orang khalifah, dimulai dari Mu'awiyyah bin Abi Sufyan hingga Marwan bin Muhammad. 3. Khilafah Bani AbbasiyahKhilafah Bani Abasiyah terdiri dari 55 orang khalifah, dimulai dari Abul Abbas Al-Safaah hingga Al-Mutawakil Ala Al-Allah IV. 4. Khilafah Bani UtsmaniyyahKhilafah Bani Utsmaniyyah terdiri dari 30 orang khalifah, dimulai dari Salim I sampai Abdul Majid II. Jadi, khalifah Islam keseluruhan berjumlah 104 orang yang memimpin pemerintahan Islam, dengan 4 orang di antaranya merupakan Khulafaur Rasyidin.
. 232 463 369 108 294 262 88 380

mengikuti sunnah para sahabat dan khulafaur rasyidin merupakan perintah